Minggu, 08 Maret 2015

Istilah-istilah Ilmu Mantiq

Istilah2 Ilmu Mantiq


1. Ilmu qodim Yaitu ilmu yang hanya dimiliki oleh allah SWT. Yaitu ilmu yang tidak terbatas.
2. Ilmu hadits (baru),
3. Tashawwur (konsepsi),
4. Tashdiq (persepsi),
5. Ilmu Nazhari (spekulatif),
6. Ilmu dharuri ( Aksiomatis ),
7. Ta'rif/mu'arif/qaul syarih/ma'na/madlul/had ( Definisi ),
8. Qiyas (silogisme),
9. Dalalah (penunjuk),
10. Dalalah Lafdhiyah (tanda yang berupa kata),
11. Dalalah Ghoiru Lafzhiyyah (tanda yang bukan berupa kata),
12. Dalalah Muthabaqah (Denotasi lengkap),
13. Dalalah Tadhammun (Denotasi Implikasi),
14. Dalalah Iltizam (Dinotasi Inhern),
15. Qodiyah (proposisi),
16. Ilmu Mantiq (ilmu logika),
17. Lafazh yang musta’mal (term),
18. Murakkab (komposit),
19. Lafazh murakkab (term komposit),
20. Mufrad (simpel),
21. Kulliy (Universal)
22. Juz’iy (Partikuler),
23. Lafazh Mufrad Kulliy (Term Simpel Universal),
24. Dzati (Substansional),
25. Hewan (Unsur Animalitas),
26. Natiq (Unsur rasionalitas),
27. Aridhi (Accidental),
28. Kulliyyat (Klarifikasi),
29. Kulliyat lima (Klasifikasi predicable),
30. Jins ( Genus )
31. Nau' ( Spesies )
32. Fashl ( Diferentia )
33. Ardh al-kash ( Proprium ),
34. Ardh al-Amm ( Aksiden ),
35. Jins qorib (الجنس القريب), ialah genus yang dibawahnya tidak terdapat genus lain, hanya ada kelas-kelas, golongan-golongan dan di atasnya terdapat genus yang paling tinggi.
36. Jinis ba’id ( الجنس البعيد), ialah genus yang di atasnya tidak ad genus lain dan di bawahnya ada.
37. Jinis wasath (الجنس الوسط), ialah genus-genus yang diatas dan bawahnya terdapat genus lain.
38.  Tawathu’ (universal),
39.  Tasyakuk (ekuivocal),
40. Takhaluf (disparitas),
41. Musytarak ( Homonim ),
42. Mutaradif ( synonim ),
43. Had ( Definisi Esensial ),
42. Tam (lengkap),
43. Naqish (tak lengkap).  
44. Had tamm ( Definisi Essensial Lengkap ),
45. Had Naqis ( Definisi Essensial tak Lengkap ),
46. Rasmy ( Definisi Eksidentil ),
47. Rasmy Tamm ( Definisi Eksidental Lengkap ),
48. Rasmy Naqish ( Definisi Eksidental tak Lengkap ),
49. Lafdy ( Definisi Nominal ),
50. Mu’arrif ( Definiens/definisi)
51. Mu’arraf (Definiendum/yang diberi definisi).
52. qorinah ( Tanda ),
53. Maudu' ( Subyek ),
54. Mahmul (Predikat ),
55. Nisbat ( Kopula ),
56. Qodiyah hamliyyah ( Proposisi Kategoris ),
57. Qodiyah hamliyyah kulliyyah ( Proposisi Kategoris Universal ),
58. Musawwaroh ( Definitif ),
59. Muhmalah ( Indefinitif ),
60. Qodiyah Syartiyah ( Proposisi Kondisional ),
61. Qodiyah syartiyyah muttasilah ( Proposisi Kondisional Hipotetis ),
62. Qodiyah syartiyyah munfashilah (Proposisi Kondisional Disjunktif ),
63. Mani’u Jami’, yaitu terlarang berkumpul antara pengantar (مقـدم) dan pengiring (تالي) dan tidak mungkin dapat bergabung, tapi boleh sepi keduanya.
64. Mani’u Khuluwwin, yaitu terlarang (tiada) satu dengan yang lain, tapi boleh berkumpul keduanya.
65. Mani’u Jum’in Wa Khuluwwin, yaitu terlarang sepi dari salah satunya dan terlarang pula bersatu.
66. Qodhiyah kulliyyah mujabah ( Proposisi Universal Afirmatif ),
67. Qodhiyah kulliyyah salibah ( Proposisi Universal Negatif ),
68. Qodhiyah juziyyah mujabah ( Proposisi Particuler Afirmatif ),
69. Qodhiyah juziyyah salibah ( Proposisi Particuler Negataif ),
70. Qodhiyah hamliyyah syakhsiyyah ( Proposisi Kategoris Individual ),
71. Tanaqudh (Opposisi),
72. Aksun Mustawi (Conversi).
73. Aksun Maqidhun Muwafiq (Obversi),
74. Aksun Naqidun Mukhalif (Kontraposisi),
75. Istidlal Istiqra’i (Induksi),
76. Istidlal Qiyasi (Detuktif),
77. Iqtirani, disebut juga Hamli (kategoris),
78. Istitsna’i, disebut juga Istiranti (hipatis),
79. Qiyas Iqtirani (silogis Kataagori),
80. Natijah ( konklusi ),
81. Muqodimah Sugro ( Premis Minor ),
82. Had sugro ( term minor ),
83. Muqodimah kubro ( Premis Mayor ),
84. Had akbar ( term mayor ),
85. Had wasat ( Term Penengah ),
86. Syakal (bentuk),
87. Al-kaif ( kualitas ),
88. Dlarab (Mode),
89. Al-kam ( kuantitas),
90. Qiyas Murakkab (Silogisme Majmuk),
91. Muttashilun Nata’ij: yaitu Qiyas Murakkab yang natijah-natijahnya disebutkan secara eksplisit,
92. Mufashilun Nata'ij: yaitu Qiyas Murakkab yang natijah-natijahnya tidak disebutkan secara eksplisit.
93. Qiyas Istiqra’ (Silogisme Induksi)
94. Hujjah ( argumentasi ),
95. Qiyas Manthiqi (analogi logika),
96. Qiyas Tamtsil (Analogi),
97. Hujjah Naqliyyah (argumentasi dogmatikal ),
98. Hujjah Aqliyyah (argumentasi rasinal),
99. Khithabiyyah (Argumentasi Retorical),
100. Syi’riyyah (Argumentasi-Poetikal),
101. Burhaniyyah (Argumentasi-demontratif),
102. Jadaliyyah (Argumentasi-topikal),
103. Safsathaiyyah ( Argumentasi-Sufistik),
104. Aqliyyah (Rasional).            
105. bersifat ‘adiy (kebiasaan),
106. Awwaliyyah (Introduction),
107. musyahadah (observasi),
108. mujaroobat (eksperimen),
109. mutawatiroh (informasi publik),
110. Hadatsiyyah (Sensasional),

   

6 komentar:

Moh. Adiz Al-Barbasyi mengatakan...

halo boz

Natijah Store mengatakan...

joss kang

http://natijahsantri.blogspot.com

Unknown mengatakan...

makasihustad,atas ilmunya

Moh. Adiz Al-Barbasyi mengatakan...

sama" kang..

Moh. Adiz Al-Barbasyi mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Moh. Adiz Al-Barbasyi mengatakan...

sama"..kang