الْجَهْرُ بِالْقِرَاءَةِ فِي صَلاَةِ الْجُمُعَةِ:
٢٨ - ذَهَبَ الْجُمْهُورُ إِلَى أَنَّهُ يُسَنُّ لِلإِْمَامِ الْجَهْرُ فِي قِرَاءَةِ صَلاَةِ الْجُمُعَةِ، وَعِنْدَ الْحَنَفِيَّةِ يَجِبُ الْجَهْرُ فِيهَا بِالْقِرَاءَةِ، قَال فِي الْبَدَائِعِ:وَذَلِكَ لِوُرُودِ الأَْثَرِ فِيهَا بِالْجَهْرِ وَهُوَ مَا رُوِيَ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ - رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ - أَنَّهُ قَال: {سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقْرَأُ فِي صَلاَةِ الْجُمُعَةِ فِي الرَّكْعَةِ الأُْولَى سُورَةَ الْجُمُعَةِ وَفِي الثَّانِيَةِ سُورَةَ الْمُنَافِقِينَ (٣) وَلَوْ لَمْ يَجْهَرْ لَمَا سَمِعَ وَلأَِنّ النَّاسَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ فَرَّغُوا قُلُوبَهُمْ، عَنْ الاِهْتِمَامِ بِأُمُورِ التِّجَارَةِ لِعِظَمِ ذَلِكَ الْجَمْعِ فَيَتَأَمَّلُونَ قِرَاءَةَ الإِْمَامِ فَتَحْصُل لَهُمْ ثَمَرَاتُ الْقِرَاءَةِ، فَيَجْهَرُ بِهَا كَمَا فِي صَلاَةِ اللَّيْل، وَخَالَفَ بَقِيَّةُ الأَْئِمَّةِ فِي وُجُوبِ الْجَهْرِ فَذَهَبُوا إِلَى اسْتِحْبَابِهِ (١) َ
Menyaringkan Bacaan dalam Shalat Jum'at
Jumhur Ulama Berpendapat bahwa disunahkan bagi imam menyaringkan bacaan dalam shalat jum'at. Dan menurut Ulama Hanafiyyah hukumnya wajib menjaherkan bacaan dalam shalat jum'at, Pengarang kitab Badada-i'i : dan yang demikian karna adanya atsar untk menjahrkan bacaan dari shalat jum'at yaitu riwayat dari Ibnu Abbas r.a. dia berkata :
("Aku mendengar Rosululloh SAW. membaca dalam shalat jum'at pada raka'at pertama surat al-jumu'ah dan pada raka'at kedua surat al-munafiqun")
dan andaikan Rosululloh SAW tidak mengeraskan bacaan maka Ibn Abbas tidak mendengar-Nya, dan karena manusia pada hari jum'at mengosongkan hati mereka dari mementingkan urusan perdagangan/perniagaan karena agungnya perkumpulan tersbt, lalu mereka memperhatikan dg penuh perhatian bacaan Imam maka hasilah bgi mereka buah/faidah qiroat tersebut. Maka Rosul SAW menyaringkan bacaan pada shalat jum'at seperti halnya di dalam shalat malam. dan sebagian para imam berbda pendapat dg Ulama hanafiyyah tentang wajibnya menyaringkan qiroat, maka mereka menghukuminya sunnah. .
sumber :( Almausu'ah al fiqhiyah jilid 27 hal 205)
wallohu A'lamu. .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar